Chat with us, powered by LiveChat

UPDATE BERITA DAN INFO SETIAP HARI

Breaking

Post Top Ad

src="https://i.ibb.co/sPv2PWY/tiganol.gif"

Thursday, June 11, 2020

Amazon Buat Pengakuan Soal Keamanan Data Pengguna



IDN NINJA - Amazon Website Services( AWS) mengaku jika grupnya tidak mempunyai akses ke informasi pelanggan, sehingga industri itu menjamin kerahasiaan informasi pelanggan.

Perihal ini dibeberkan Head of Technology South East Asia Santanu Dutt kala ditanya soal keamanan informasi layanan yang sediakan layanan distribusi fitur lunak( aplikasi as a service/ SaaS) itu.

Karena, data- data individu yang terkumpul di segala layanan AWS sudah diaudit industri ke pihak ketiga yang dipercaya oleh Amazon.

" Kami di AWS tidak mempunyai akses ke informasi pelanggan. Pelanggan mempunyai informasi tersebut, mereka yang menaruh serta mengendalikan informasi tersebut," kata ia kepada awak media secara virtual, Selasa( 9/ 6), kala ditanya soal keamanan informasi dari layanan komputasi awan yang mereka tawarkan.

Amazon pula mengaku sudah mengaudit keamanan layanan mereka kepada agen pihak ketiga.

Baca JugaGaruda Dapat Kelonggaran Masa Pelunasan Sukuk Rp7 T

" Sebut saja CNY( Central New York Agency)," sambung Santanu.

Santanu pula membeberkan jika mereka telah proaktif membagikan data kepada pengguna terpaut keamanan informasi serta pribadi dan gimana industri mengelola keamanan informasi pengguna.

" Kami di AWS tidak mempunyai akses ke informasi pelanggan. Kami mempunyai taman spesial tentang keamanan informasi serta pribadi dan gimana kami mengelola keamanan informasi tersebut."

Pada 2018, para staf di layanan ecommerce Amazon diucap pernah menjual informasi internal serta data rahasia pelanggan mereka kepada orang dagang di Cina. Amazon sendiri mempunyai sebagian industri, Amazon. com buat layanan ecommerce, sedangkan AWS merupakan industri yang berikan layanan SaaS.

Lebih lanjut Santanu juga menarangkan soal transaksi pembayaran di layanan ecommerce industri itu. Baginya, buat melindungi keamanan transaksi kartu kredit pengguna, Amazon memakai audit PCI DSS( Payment Card Industry- Data Security Standard).

PCI DSS merupakan suatu standar keamanan informasi pemegang kartu baik kartu kredit, ATM, debit ataupun e- money. Tadinya kata Santanu, keamanan transaksi dipastikan oleh ISO 27000.

" Kami penuhi PCI DSS serta mempunyai sertifikat yang kami bagikan ke pelanggan buat meyakinkan kalau kami mengenkripsi informasi tersebut," pungkas Santanu.

Dalam peluang yang sama, Amazon menghadirkan rangkaian layanan AWS yang diucap bisa dipakai industri di masa kenormalan baru Covid- 19.

Produk tersebut terdapat Amazon Kendra, Amazon Sumerian, serta Know Your Customer. Amazon Kendra ialah layanan mesin pencari seragam Google. Amazon Sumerian ialah layanan yang diperuntukkan buat pengalaman front- end berbasis 3D serta lebih interaktif.

Sedangkan itu Know Your Customer( KYC) kata Santanu ialah layanan yang difungsikan buat mengambil alih pengisian formulir berbasis konvensional jadi digital.

Nantinya pihak industri ataupun institusi hendak sediakan fitur yang memohon pengguna buat menghadapkan mukanya ke layar kemudian fitur hendak membidik wajah pengguna.

Sehabis itu, industri hendak disajikan data- data terpaut semacam no KTP. Tetapi KYC belum dapat berlaku di Indonesia sebab desain KTP belum disematkan kode QR.

No comments:

Post a Comment

Post Top Ad

Your Ad Spot

Halaman