IDN NINJA - Presiden Joko Widodo bersama Menteri Pekerjaan Universal serta Perumahan Rakyat( PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau pembangunan sarana observasi serta karantina yang hendak digunakan buat mengatur peradangan penyakit meluas, utamanya Covid- 19 di Pulau Galang, Batam. Dikala ini konstruksi sudah menggapai 94, 42 persen, serta ditargetkan beroperasional mulai minggu depan.
Sarana dibentuk di atas lahan seluas 20 hektar dari total 80 hektar, tepatnya di kawasan eks pengungsi Vietnam. Zona pengembangannya berjarak 60 kilometer dari Lapangan terbang Hang Nadim serta 56 kilometer dari Kota Batam.
" Sarana observasi, penampungan, karantina ini optimal Senin( 6/ 4) telah dapat dioperasikan, memanglah terdapat keterlambatan kemarin dekat 3- 4 hari sebab transportasi bahan- bahan material dalam pengiriman terkendala cuaca," kata Presiden Jokowi, Rabu( 1/ 4).
Rencana kapasitas tampung Sarana Penampungan/ Karantina/ Observasi merupakan 1. 000 tempat tidur. Pada Sesi I hendak dibentuk 2 gedung bertingkat 2 buat menampung 360 tempat tidur yang terdiri dari sarana observasi sebanyak 340 tempat tidur, sebaliknya 20 tempat tidur yang lain merupakan
Baca Juga : Artis Peran Roro Fitria Terjerat Kasus Narkoba, Berikut Profilnya…
sarana ruang isolasi Intensive Care Unit( ICU).
Sebanyak 340 tempat tidur sarana observasi hendak diprioritaskan terlebih dulu buat orang Dalam Pengawasan( ODP) sebanyak 240 tempat tidur serta 100 tempat tidur buat Penderita Dalam Pengawasan( PDP). Sisanya 640 tempat tidur hendak dilaksanakan pembangunan fasilitasnya pada sesi II.
Pembangunan dipecah jadi 3 zonasi, ialah Zona A( renovasi eks Sinam) meliputi gedung penunjang semacam mess petugas, dokter serta perawat, gedung sterilisasi, gedung farmasi, gedung gizi, laundry, gudang serta power house. Sedangkan Zona B meliputi sarana penampungan serta sarana pendukung semacam ruang isolasi, ruang observasi, Laboratorium, ruang sterilisasi, GWT, Central Gas Medik, instalasi jenazah, landasan helicopter( helipad), serta zona utilitas.
Tidak hanya itu di dekat sarana utama pula hendak dilengkapi ruang aksi, ruang penyimpanan mobile rontgen, ruang laboratorium, dapur, renovasi bangunan eksisting buat bangunan penunjang, sarana air bersih, air limbah, drainase, sampah, serta utilitas yang lain, dan ruang perlengkapan kesehatan ruang isolasi serta observasi.
Buat menunjang penyediaan air bersih pada sarana tersebut, Departemen PUPR lewat Balai Daerah Sungai Sumatera IV Ditjen SDA sudah menuntaskan pemasangan pipa transmisi air baku sejauh 13, 8 kilometer bersumber dari Waduk Monggak Rempang. Tampungan air ini diseleksi sebab mempunyai debit air 232 liter/ detik. Berletak 16 kilometer dari Pulau Galang, waduk ini bervolume tampung 5, 1 juta m3 dengan luas genangan 154, 6 hektar.
Lebih lanjut, pengerukan serta ekspansi Embung Camp Vietnam dari luas eksisting 0, 082 hektar jadi 0, 67 hektar sudah dicoba. Setelah itu pekerjaan galian seluas 6500 m3 serta timbunan 2000 m3, dan pemasangan Instalansi Pengolahan Air( IPA) dengan kapasitas 5 liter/ detik serta reservoir berkapasitas 50 m3 dari Waduk Monggak Rempang yang telah dicoba uji coba.
" Seluruh ini memanglah kita rencanakan serta kita siapkan, kita berharap tidak dipakai, namun sangat tidak kita siapkan. Terdapat mobilitas Tenaga Kerja Indonesia dari Malaysia yang kembali buat mudik, ini wajib kita kontrol serta bersih, sehingga tidak menyebar. Nanti jika seluruh telah berakhir, sarana ini kita siapkan buat rumah sakit penyakit meluas serta studi," tutur Jokowi.
Pembangunan sarana observasi penyakit meluas ini terletak di dasar supervisi Departemen PUPR lewat Balai Prasarana Permukiman Daerah( BPPW) Provinsi Kepulauan Riau, Ditjen Cipta Karya. Berperan selaku kontraktor pelaksana merupakan PT Waskita Karya serta PT Wijaya Karya, sebaliknya konsultan Manajemen Konstruksi merupakan PT Virama Karya.
Slot Online Habanero
ReplyDelete