Chat with us, powered by LiveChat

UPDATE BERITA DAN INFO SETIAP HARI

Breaking

Post Top Ad

src="https://i.ibb.co/sPv2PWY/tiganol.gif"

Monday, June 1, 2020

Berisi Malware dan Curi Data, Aplikasi VivaVideo Berbahaya




IDN NINJA - Aplikasi pengeditan video free VivaVideo dilaporkan mempunyai malware. Aplikasi VivaVideo ialah aplikasi buatan industri Cina, Qu Video yang sudah diunduh sebanyak 100 juta kali Play Store. VPN Pro menganjurkan supaya pengguna lekas menghapus VivaVideo.

Hasil riset regu VPN Pro berkata VivaVideo memohon beberapa izin beresiko kepada pengguna. Tercantum keahlian buat membaca serta menulis file ke drive eksternal, ditambah posisi GPS khusus pengguna yang jelas tidak dibutuhkan buat aplikasi pengeditan video.

Pada 2017, aplikasi VivaVideo masuk ke salah satu dari 40 aplikasi yang diprediksi bagaikan spyware. Bermacam negeri setelah itu mengimbau supaya para pejabat serta personel militer buat lekas menghapus aplikasi.

Dilansir dari VPN Pro, pengembang aplikasi ini pula membuat SlidePlus dengan izin beresiko yang sama sekali tidak butuh, ditambah tipe berbayar VivaVideo.

Walaupun QuVideo seakan cuma mempunyai 3 aplikasi di Play Store, VPN Pro menciptakan 5 aplikasi total dalam jaringannya. Di App Store, regu VPN Pro memandang kalau QuVideo sesungguhnya meningkatkan 4 aplikasi, ialah VivaVideo, SlidePlus, VivaCut serta Tempo.

Baca Juga Ridwan Kamil Keluarkan Panduan Adaptasi Kebiasaan Baru AKB30

2 aplikasi terakhir ini diterbitkan di Play Store dengan nama pengembang yang berbeda, menyembunyikan ikatan aplikasi ke QuVideo.

Aplikasi Tempo memohon 4 total izin terpaut posisi( 3 di antara lain berlabel beresiko) tidak hanya permintaan penyimpanan.

VPN Pro berkata pantas dicatat kalau kebijakan Google Play menghalangi pemakaian izin posisi latar balik ke aplikasi yang membutuhkannya buat guna inti mereka. Aplikasi pengeditan video besutan QuVideo tidak penuhi perihal ini.

QuVideo pula mempunyai aplikasi terkenal di India, VidStatus yang sudah diunduh sebanyak 50 juta kali di Play Store. VidStatus memohon 9 izin beresiko, tercantum GPS, keahlian membaca kondisi ponsel, membaca kontak, serta apalagi lewat log panggilan pengguna.

VidStatus pula memohon izin buat mengakses kamera, menghidupkan serta mematikan mikrofon, serta mengecek kondisi ponsel pengguna.

Aplikasi ini diidentifikasi oleh Microsoft bagaikan aplikasi yang berisi trojan akses jarak jauh. Trojan ini diketahui bagaikan AndroidOS/ AndroRat. Tipe trojan ini bisa mencuri dana bank, Cryptocurrency, ataupun PayPal.

Sebab riwayat malware serta trojan aktif ini, serta QuVideo menyembunyikan hubungannya dengan sebagian aplikasi mereka. Oleh sebab itu, VPN Pro memohon supaya pengguna lekas menghapus aplikasi buatan QuVideo.

" Kami menganjurkan pengguna berjaga- jaga dengan salah satu aplikasi ini. Secara universal, bila pengguna menciptakan kalau aplikasi QuVideo ini tidak membagikan khasiat nyata, kami sarankan menghapusnya dari ponsel mereka sesegera bisa jadi," kata VPN Pro.

Monetisasi data

VPN Pro berkata aplikasi permintaan akses beresiko ini berkaitan erat dengan pengumpulan informasi. Alibi yang sangat jelas merupakan pengembang aplikasi free memohon begitu banyak izin beresiko yang tidak butuh merupakan buat menjual data Kamu kepada pengumpul informasi.

Salah satu jenis informasi yang sangat menguntungkan merupakan informasi posisi Kamu. Memakai 4 izin posisi yang berbeda semacam yang dimohon Tempo bisa membolehkan aplikasi mengirim informasi posisi Kamu sampai 14 ribu kali per hari, apalagi kala pengguna tidak memakai aplikasi mereka.

Informasi ini bisa membuat pengembang aplikasi memperoleh duit. VPN Pro berkata sebagian pengumpul informasi bersedia membayar US$4 ataupun dekat Rp56ribu rupiah per bulan buat tiap 1. 000 pengguna aktif.

Memakai tarif itu serta memperkirakan 5 persen dari total pemasangan QuVideo jadi pengguna aktif bulanan( Ingin), VPN Pro berkata QuVideo dapat menciptakan lebih dari US$30 ribu ataupun dekat Rp439, 6 juta.

No comments:

Post a Comment

Post Top Ad

Your Ad Spot

Halaman