IDN NINJA - Menteri Analisa serta Tehnologi Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro menyebutkan daya saing Indonesia dibandingkan beberapa negara ASEAN masih rendah. Ini disaksikan dari angka indeks pengembangan global.
"Indeks pengembangan global kita itu nomor dua paling rendah di ASEAN. Jauh di bawah negara tetangga kita Singapura serta Malaysia. Rendahnya indeks pengembangan global membuat daya saing kita tidak baik," kata Bambang lewat pertemuan video di acara Pertemuan Komunitas Rektor Indonesia, Sabtu (4/7).
Walau sebenarnya menurut dia pengembangan perlu dinaikkan untuk menggedor perkembangan ekonomi. Dia memperingatkan Indonesia punyai sasaran jadi negara berpenghasilan tinggi pada 2024. Untuk capai itu opini per kapita satu negara harus capai lebih dari pada US$12.535.
Sedang penghasilan perkapita Indonesia baru di angka US$4.050. Ini cuma beda 5 dolar di atas batas penghasilan per kapita negara berpenghasilan rendah.
"Di sini perlu perjalanan panjang. Sebab untuk memburu GNI per kapita 12 ribu kita perlu usaha yang umum untuk lompat dari 4 ribu," katanya.
Baca Juga : Kapal Kayu Penyelundup Rp12 M HP Ilegal Diciduk di Kepri
Karena itu, Bambang memandang ada beberapa usaha yang penting dilancarkan faksinya bersama-sama industri serta akademisi. Diantaranya melakukan perbaikan ekosistem analisa serta pengembangan.
Menurutnya sejauh ini ekosistem analisa serta pengembangan di Indonesia telah baik, tetapi belum diwujudkan. Selain itu pendayagunaan dana untuk analisa serta pengembangan belum dioptimalkan.
Dia mengatakan berbelanja riset serta peningkatan atau GERD Indonesia baru capai 0,25 % atau Rp37 triliun. Serta pendayagunaan itu didominasi bagian pemerintah sekitar 84 %.
Situasi ini jauh dari angka bagus. Ditambah lagi bila dibanding dengan negara yang terus-menerus pengembangan seperti Korea Selatan, dimana berbelanja litbang mereka di atas 4 %. Serta 70 % salah satunya didominasi bagian swasta.
Selain itu Bambang merekomendasikan supaya Indonesia bukan hanya terpaku pada sdm. Tetapi coba mengoptimalkan nilai lebih pada sumber daya alam.
No comments:
Post a Comment