Chat with us, powered by LiveChat

UPDATE BERITA DAN INFO SETIAP HARI

Breaking

Post Top Ad

src="https://i.ibb.co/sPv2PWY/tiganol.gif"

Saturday, June 13, 2020

Tukang Las Ditagih Bayar Listrik Rp20 Juta, Netizen Kecam PLN



IDN NINJA - Banyak warga yang mengeluhkan tagihan listrik mereka membesar sepanjang pandemi virus corona SARS- Cov- 2( Covid- 19). Tidak cuma di golongan rumah tangga, peningkatan tagihan pula dikeluhkan di zona usaha kecil, salah satunya Teguh Wuryanto, tukang las di Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Dilansir dari CNN Indonesia Televisi, Teguh mengaku tagihan listrik yang dibayarkan

" Bulan Maret serta April itu senantiasa sama, Mei nyatanya tagihan aku membesar, aku ditagih Rp20 juta," kata ia.

Sedangkan itu bagi Manajer Unit Pelanggan PLN Lawang, Sudarmaji berkata pembengkakan kepunyaan Teguh sebab terdapat kehancuran kapasitor kepunyaan pelanggan listrik industri terus menyala.

Pihak PLN kata ia cuma menagih cocok yang tercatat di m listrik kepunyaan Teguh. Sebaliknya kehancuran kapasitor listrik ialah tanggung jawab pelanggan.

" Ia itu kapasitornya tidak berjalan, tidak otomatis sehingga mesin meteran senantiasa jalur," kata Sudarmaji.

Walhasil tidak sedikit warganet di Twitter yang menyayangkan keputusan PLN buat senantiasa menagih Teguh walaupun terdapat keringanan ialah dia dapat mencicil tagihan listriknya.

" Kok bacanya nyesek ya? Sudahlah salah di@pln_123 sebab enggak ngecek kapasitor jadul, eh tagihan 20 juta juga senantiasa mesti dibayar, walaupun seolah- seolah sok baik dengan mengizinkan diangsur," cuit@attararya.

[Gambas: Twitter] Malah account@SyabMed mengandaikan aksi PLN itu bagaikan lintah penghisap darah.

Baca JugaTembus 768 Orang Kasus Positif Corona di Sumut

" Edan ya, nyatanya tukang las yang tagihan listriknya 20 juta itu tetep kudu bayar listrik dengan metode mencicil. Telah semacam lintah penghisap darah," cuitnya.

[Gambas: Twitter]

Account@erna_st menyangka jawaban PLN yang berkata kapasitor Teguh rusak cuma suatu alibi serta senantiasa menuduh pelanggan yang melaksanakan kesalahan.

" Tagihan Listrik Tukang Las Rp20 juta, PLN: Perlengkapan Pelanggan Rusak. Terdapat saja jawabannya ya. Pokoknya customer yang salah. Jika ini industri swasta serta tidak dominasi, udah tentu ditinggalkan pelanggan semenjak lama," kata ia.

[Gambas: Twitter]

Atas bermacam keluhan, SEVP Bisnis serta Pelayanan Pelanggan PLN Yuddy Setyo Wicaksono menarangkan peningkatan tagihan listrik warga tidak terjalin sebab kenaikan tarif.

BUMN di bidang kelistrikan itu tidak melaksanakan pergantian tarif dasar listrik.
Hanya saja, terdapat pergantian skema pencatatan m kWh pemakaian listrik. Semula, PLN memakai hitungan m kWh pelanggan cocok pemakaian listrik rata- rata pelanggan di bulan- bulan tadinya.


Ketentuan ini dijalankan sebab pandemi virus corona ataupun Covid- 19 membuat industri wajib melaksanakan pembatasan petugas yang turun ke lapangan buat mencatat langsung m kWh pemakaian listrik pelanggan. Karena, PLN tidak mau membahayakan petugas serta pelanggan di tengah pandemi corona.

Setelah itu, syarat itu berganti. Karena, industri telah menerjunkan lagi petugas ke lapangan buat melaksanakan pencatatan m kWh cocok pemakaian listrik yang sesungguhnya. Nyatanya, dari hasil pemantauan memanglah terdapat peningkatan konsumsi listrik oleh pelanggan.

Kedua, kegiatan warga yang cenderung bertambah sepanjang periode puasa. Karena, jam sahur serta buka membuat durasi pemakaian listrik jadi lebih panjang.

" Cocok WFH itu, drakor jadi banyak yang ketahui, sebab kegiatannya di rumah, jadi nonton drakor di rumah, main permainan sejauh waktu di rumah. Ini hiburan yang jauhi keluar rumah serta berhubungan dengan listrik," imbuh Yuddy. 

No comments:

Post a Comment

Post Top Ad

Your Ad Spot

Halaman