Chat with us, powered by LiveChat

UPDATE BERITA DAN INFO SETIAP HARI

Breaking

Post Top Ad

src="https://i.ibb.co/sPv2PWY/tiganol.gif"

Saturday, February 22, 2020

3 Siswa SMPN 1 Turi Masih Belum Ditemukan Hanyut di Sungai






IDN NINJA - Dieg Seseorang siswa SMPN 1 Turi, Sleman, Yogyakarta yang tenggelam di Sungai Sempor kembali diketemukan.  

Komandan Team Reaksi Cepat Tubuh Penanggulangan Musibah Wilayah (TRC BPBD) Wilayah Spesial Yogyakarta, Pristyawan menjelaskan jumlahnya korban makin bertambah jadi 7 orang. Laporan paling akhir didapatkan pada jam 04.30 WIB, Sabtu (22/2). 

"Satu korban diketemukan di atas jam 24.00 WIB," papar Pristyawan, Sabtu (22/2). 


Ada keseluruhan 23 korban yang alami beberapa luka akbat terikut arus Sungai Sempor. Ada dua orang salah satunya yang masih jalani rawat inap di Puskesmas Turi Sleman. 

Baca JugaEmpat Orang Meninggal Karena Longsor Ciawi

Korban wafat siswa SMPN 1 Turi diantaranya Sovie Aulia, Arisma Rahmawati, Nur Azizah, Latifa Zulfaa, Khoirunnisa Nurcahyani, Fanea Dida, dan Evieta Putri Larasati. Sesaat 3 siswa yang belum diketemukan yakni Yasinta Bunga, Zahra Imelda, dan Nadine Fadilah. 

Yasinta Bunga mempunyai ciri-iri tahi lalat di pipi, tinggi seputar 150 cm, rambut ikal panjang. Beberapa ciri Zahda Imelda yakni tinggi seputar 150 cm, cukup kurus, rambut ikal sebahu. Selanjutnya beberapa ciri Nadine Fadilah yaitu kecil, tinggi seputar 140 cm. 

Terpisah, Gubernur Wilayah Spesial Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono (HB X) sempat berkunjung ke SMPN 1 Turi, Sleman. Ia mengemukakan bela sungkawa atas bencana yang barusan berlangsung. 

Disamping itu, ia menyesalkan ada pekerjaan yang dikerjakan di sungai waktu musim penghujan masih. Menurut dia, pekerjaan seperti itu jelas membahayakan keselamatan siswa. 

"Faksi sekolah tentu saja harus juga bisa bertanggungjawab atas insiden ini," pinta Sultan dalam pengakuan tercatat, Sabtu (22/2). 


Tidak hanya lakukan pemeriksaan di SMP N 1 Turi, Sri Sultan berkunjung ke beberapa korban yang dirawat di Puskesmas Turi. Ia berpesan supaya tidak lagi ada pekerjaan sama saat musim hujan belum selesai. 

Selain itu, Kepala Stasiun Klimatologi (Staklim) Tubuh Meteorologi, Klimatologi, serta Geofisika (BMKG) DIY, Reni Kraningtyas menyarankan supaya warga waspada kekuatan cuaca berlebihan yang diikuti hujan deras dibarengi kilat petir, angin kencang, atau hujan dengan waktu yang panjang. Ini bisa berefek berlangsungnya longsor, banjir, serta banjir bandang. 

"Keadaan cuaca berlebihan itu dipacu oleh perkembangan awan-awan konvektif atau awan cumulonimbus dengan intens," jelas Rani lewat tayangan wartawan, 21 Februari 2020. 

Insiden banjir bandang, kata Reni, biasanya dipacu oleh hujan dengan intensif lebat atau hujan berdurasi panjang yang berlangsung di hulu sungai. 

"Insiden banjir bandang ini seringkali diikuti dengan terlihatnya awan hitam tebal mengarah hulu sungai, walau cuaca di wilayah hilir sungai cerah atau tidak hujan," paparnya. 

Selanjutnya BMKG sudah meramalkan jika Bulan Februari ini masih adalah pucuk musim hujan, serta cuaca ekstrim akan berlangsung s/d bulan Maret 2020 akan datang.


#share:

No comments:

Post a Comment

Post Top Ad

Your Ad Spot

Halaman