Chat with us, powered by LiveChat

UPDATE BERITA DAN INFO SETIAP HARI

Breaking

Post Top Ad

src="https://i.ibb.co/sPv2PWY/tiganol.gif"

Saturday, January 25, 2020

Karena Dinilai Tak Aman Para Pejabat PBB Diimbau Tak Pakai WhatsApp





IDN NINJA - Beberapa petinggi Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) tidak memakai WhatsApp. Faktanya, aplikasi garapan Facebook itu dipandang tidak aman. 


Beberapa pakar PBB menuduh Arab Saudi memakai basis pembicaraan untuk meretas telephone CEO Amazon Jeff Bezos. Mereka akui sudah mendapatkan info berkaitan peluang keterkaitan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman dalam sangkaan serangan siber ke hp Jeff Bezos 

Baca Juga Beberapa Lokasi Banjir Di Jakarta

Dalam laporan forensik FTI Consulting yang berbasiskan di Washington, beberapa pakar PBB itu menggerakkan terdapatnya penyidikan selekasnya kemungkinan oleh AS serta otoritas yang lain. 

Di laporan itu, mereka menuduh iPhone Bezos dibajak melalui file video yang membuat piranti lunak beresiko. File itu dikirim lewat account WhatsApp yang dipakai oleh Mohammed bin Salman. 

Jubir PBB Farhan Haq tidak dengan detil menjawab apakahs Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres telah berkomunikasi dengan putra mahkota Saudi atau pemimpin dunia yang lain berkaitan WhatsApp. 

“Para petinggi senior di PBB sudah diperintah tidak untuk memakai WhatsApp, (karena) itu tidak di dukung jadi proses yang aman,” tuturnya diambil dari Reuters, ini hari (24/1). Karenanya, Haq percaya Antonio Guterres tidak memakai WhatsApp. 

Menurutnya, instruksi tidak untuk memakai aplikasi pembicaraan garapan Facebook itu dikerjakan semenjak Juni 2019. 


Menyikapi hal tersebut, Direktur Komunikasi WhatsApp Carl Woog menjelaskan, tiap pesan pribadi dilindungi oleh enkripsi end to end. Hal tersebut mempunyai tujuan menahan orang lain, serta perusahaan lihat tiap percakapan. 
“Teknologi enkripsi yang kami bangun dengan Sinyal benar-benar dihargai oleh beberapa ahli keamanan,” kata Woog. 

Periset Checkpoint yang berbasiskan di Tel Aviv, Israel, Oded Vanunu memandang, WhatsApp serius mengatasi masalah keamanan di platform-nya. "Tiap aplikasi mempunyai kerentanan yang bisa Anda gunakan dengan khusus," tuturnya. 

Tidak hanya dakwaan berkaitan peretasan hp CEO Amazon, Facebook hadapi beberapa masalah berkaitan privacy. Diantaranya, 87 juta data pemakai yang bocor berkaitan skandal Cambridge Analytica. 

Selanjutnya, perusahaan analisa tehnologi, Comparitech temukan 267 juta data pemakai Facebook yang bocor di internet di akhir 2019 kemarin. Data itu berisi nama, ID, serta nomor hp. 



No comments:

Post a Comment

Post Top Ad

Your Ad Spot

Halaman