Chat with us, powered by LiveChat

UPDATE BERITA DAN INFO SETIAP HARI

Breaking

Post Top Ad

src="https://i.ibb.co/sPv2PWY/tiganol.gif"

Saturday, April 25, 2020

Facebook Telah Luncurkan Aplikasi Messenger untuk Anak Kala Corona






IDN NINJA - Industri raksasa media sosial, Facebook merilis aplikasi Messenger yang diperuntukkan spesial buat kanak- kanak. Aplikasi ini rencananya hendak diluncurkan di 70 negeri. Di antara 70 negeri itu, Indonesia bakal kebagian aplikasi Messenger Kids.

Melalui Messenger Kids, industri yang digawangi Mark Zuckerberg ini dirancang bagaikan wadah belajar kanak- kanak dari rumah akibat pandemi virus corona SARS- Cov- 2( Covid- 19).

" Sebab sekolah ditutup serta kebijakan melindungi jarak, orang tua serta anak terpaksa bergeser ke teknologi. Messenger Kids merupakan aplikasi yang bisa menolong kanak- kanak tersambung dengan sahabat sekelas mereka tetapi senantiasa dikendalikan oleh orang tua," tulis Global Head of Safety, Antigone Davis dilansir dari halaman formal Facebook.

Dengan terdapatnya aplikasi baru itu, para orang tua hendak menerima notifikasi siapa saja sahabat anak mereka yang masuk ke dalam tim belajar.

Kemudian mereka pula bisa memastikan siapa guru ataupun perwakilan orang tua yang ditunjuk bagaikan admin tim, semacam dikutip The Verge.

Baca Juga : Cara berbisnis dari facebook

" Kontrol orang tua merupakan kunci berarti dari Messenger Kids. Orang tua bisa mengelola dengan siapa anak mereka berhubungan serta bisa memantau kegiatan anak mereka lewat fitur Parent Dashboard," kata Davis.

" Kami sangat ketahui pribadi serta keamanan sangat berarti kala menyangkut kanak- kanak di ranah online. Melalui aplikasi ini, kami bertanggung jawab buat melindungi data kanak- kanak dengan sungguh- sungguh," pungkasnya.

Polemik keamanan informasi di Facebook memanglah sudah lama jadi sorotan banyak golongan. Banyak kejadian kebocoran informasi yang mengenai industri yang berkantor pusat di Menlo Park ini.

Misalnya, tahun 2018 kemudian, terdapat laporan suatu konsultan politik menemukan akses yang tidak selayaknya ke sebanyak 50 juta informasi pengguna mulai 2014 kemudian ialah Cambridge Analytica.

Cambridge Analytica ialah industri zona informasi yang diketahui dengan sebab bantuannya dalam kampanye Donald Trump pada Pemilu 2016 silam. Tetapi seseorang pejabat kampanye Trump melaporkan mereka memakai sumber informasi para pemilih ialah simpatisan Partai Republik, bukan Cambridge Analytica.

Waktu itu, Facebook bersikeras kalau informasi tersebut tidak dicuri, melainkan disalahgunakan, sebab pengguna berikan izin. Itu juga merangsang perdebatan tentang definisi peretas yang wajib diungkapkan kepada pelanggan.

No comments:

Post a Comment

Post Top Ad

Your Ad Spot

Halaman