IDN NINJA - Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PPP, Illiza Saadudin Djamal mengkritik langkah pemerintah memangkas dana Dorongan Operasional Sekolah( BOS) buat penindakan pandemi virus corona( SARS- CoV- 2). Bagi Illiza, semestinya pemerintah dapat memotong pos anggaran lain guna dialokasikan ke keperluan penindakan wabah Covid- 19.
" Anggaran yang mana yang bisa jadi buat dipotong bukan dipaksakan seluruh dipukul rata dapat dipotong," kata Illiza dalam penjelasan yang diterima CNNIndonesia. com, Minggu( 19/ 4).
Anggota Tubuh Legislatif( Baleg) DPR tersebut menuturkan, sepatutnya pemerintah dapat lebih teliti memilah alokasi anggaran yang dipangkas.
Alih- alih memangkas dana BOS, pos lain yang bagi Illiza dapat dipotong di antara lain anggaran infrastruktur, ekspedisi dinas, sampai anggaran aktivitas tutorial teknis( bimtek).
Baca Juga : Cara menghasilkan uang dari rumah
Illiza takut, pemotongan dana BOS hendak berakibat kurang baik terhadap guru, paling utama guru honorer yang bergaji kecil. Terlebih, baginya banyak pemasukan guru honorer di wilayah masih di kisaran Rp400 ribu hingga Rp1 juta per bulan.
" Perihal ini meningkatkan sakit serta keadaan mereka lebih memprihatinkan di masa pandemi covid- 19," tutur Illiza.
Itu karena bagi ia, pemerintah dalam perihal ini Departemen Pembelajaran serta Kebudayaan( Kemdikbud), mestinya dapat berikan jaminan proteksi terhadap keadaan para guru bergaji rendah tersebut. Dengan pemotongan dana BOS, malah dikhawatirkan memperparah keadaan ekonomi serta mengusik kegiatan belajar mengajar.
Tadinya, pemerintah memotong pos anggaran tunjangan untuk guru sampai Rp3, 3 triliun melalui Peraturan Presiden( Perpres) No 54 Tahun 2020 tentang Pergantian Bentuk badan serta Anggaran Pemasukan serta Belanja Negeri Tahun Anggaran 2020.
Dalam Perpres itu disebutkan, tunjangan guru paling tidak dipotong pada 3 komponen ialah tunjangan profesi guru PNS wilayah dari yang semula Rp53, 8 triliun jadi Rp50, 8 triliun, setelah itu pemasukan guru PNS wilayah dipotong dari semula Rp698, 3 triliun jadi Rp454, 2 triliun.
Pemotongan pula dicoba terhadap tunjangan spesial guru PNS wilayah di wilayah spesial, dari yang semula Rp2, 06 triliun jadi Rp1, 98 triliun.
No comments:
Post a Comment